1. Senyum spontan
Pernah melihat bayi usia kurang dari 1 bulan tiba-tiba tersenyum dalam tidurnya?
Hmm… apa ya kira-kira yang ada dalam alam pikirannya sehingga membuatnya tersenyum?
Tiada yang tahu pasti tentunya. Namun para peneliti perkembangan otak bayi menyatakan bahwa senyuman ini bukanlah disebabkan rangsangan dari lingkungan luar diri si bayi.
Uniknya, kemampuan bayi untuk tersenyum pada masa minggu-minggu pertama hidupnya, nampak belum berhubungan dengan sistem pikiran dan perasaannya. Bahkan bayi yang perkembangan otaknya belum sempurna dapat tersenyum.
Inilah yang dikenal dengan senyuman spontan.
2. Senyum Sosial
Mulai usia 1-2 bulan, bayi mulai tersenyum sebagai responnya terhadap rangsangan dari luar. Rangsangan pertama yang dapat membuat si kecil tersenyum pada tahap ini biasanya adalah suara yang dikenalnya. Rangsangan berikutnya, baru berdasarkan apa yang dia lihat, seperti wajah bunda dan yanda.
Pada tahap ini, senyuman bayi sudah mulai menampakkan polanya dan setiap senyumannya ia lakukan dengan sadar, sebagai respon terhadap lingkungan sekitar.
Eksperimen #1
Coba lakukan ini pada bayi berusia 3 bulan: tersenyumlah kepadanya untuk beberapa saat, kemudian hentikanlah secara tiba-tiba dan rubahlah dengan wajah yang serius/datar. Jika ia berusaha ‘memancing’ Anda untuk tersenyum lagi, jangan merespon untuk beberapa saat.
Apa yang akan terjadi?
Kemungkinan besar bayi akan kecewa, kesal, bahkan menangis.
Eksperimen #2
Coba juga lakukan ini pada bayi berusia 3 bulan: teruslah bercanda dengannya dan ajaklah ia tersenyum terus-menerus.
Apa yang akan terjadi?
Awalnya, ia mungkin akan tersenyum juga terus-menerus, sebagai responnya terhadap senyuman Anda. Namun lama-kelamaan, kemungkinan besar ia akan tersenyum sambil memalingkan wajahnya ke arah yang lain.
Peneliti menyimpulkan, bahwa ini merupakan reaksi bayi ketika ia perlu ‘istirahat’ sebentar dari serangan senyuman Anda yang begitu bertubi-tubi.
Ini semua merupakan tanda bahwa pada tahapan usia ini, bayi mulai memiliki kemampuan untuk mengatur perasaannya.
Pada usia 2-6 bulan, senyuman sosial bayi yang paling populer adalah senyuman dimana pipi si kecil akan terangkat, serta otot mata mengerut. Ini merupakan tanda gejolak emosi bayi yang sangat kuat, karena begitu gembiranya.
Namun, jenis senyuman sosial yang menandakan si kecil sedang dalam puncak kegembiraannya adalah ketika ia tersenyum lebar hingga mulutnya terbuka. Ini biasanya Anda temukan ketika si kecil sedang asyik bermain, atau ketika Anda mengelitikinya.
3. Senyum pengharapan
Mulai usia 6 bulan, bayi mulai meningkat keinginannya untuk menyelidiki segala sesuatu. Ini dikenal dengan istilah eksplorasi. Setiap kali ia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya, ia akan bereaksi dan ini merupakan proses pembelajaran yang baru baginya.
Salah satu reaksi si kecil dalam eksplorasinya adalah senyuman yang diberi istilah ‘senyuman pengharapan’.
Sebagai contoh yang paling banyak dijumpai adalah ketika Anda memberikan kepadanya mainan baru. Coba biarkan ia menyelidikinya dan amatilah perbuatannya dari jarak dekat. Biarkan ia tahu bahwa Anda sedang berada di dekatnya dan mengamati apa yang ia lakukan.
Jika mainan tersebut mengeluarkan bunyi ketika tombolnya ia pencet, atau tiba-tiba menyala ketika ia sentuh, atau ada bagian yang lepas ketika ia tarik, maka biasanya ia akan tersenyum lebar dan ia akan berpaling kepada Anda sambil terus tersenyum.
Seakan-akan ia berkata, “Wah, mainan ini bisa berbuat sesuatu yang mengasyikkan – coba, Bunda memperhatikan ga ya apa yang barusan terjadi dengan mainan ini?”
Ini juga merupakan perkembangan otak bayi yang menarik bagi para peneliti pendidikan usia dini.
4. Tertawa
Bayi tertawa karena banyak hal dan tawanya merupakan jenis tawa dari hati yang paling dalam, yang sangat mempesona bagi siapa saja yang melihat dan mendengarnya!
Sebuah fakta unik menunjukkan bahwa bayi berusia 5-6 bulan dapat mentertawakan sebuah kejadian lucu dan mereka tidak peduli apakah orang lain di dekatnya tertawa atau tidak. Jadi, walaupun orang banyak di sekitarnya tidak tertawa, asalkan ada sesuatu yang lucu, bayi usia ini akan terus tertawa.
Namun tidak demikian halnya dengan bayi berusia 7 bulan atau lebih. Ketika ia melihat sesuatu yang lucu, maka ia akan tertawa, namun ketika orang lain di sekitarnya tidak ada yang tertawa, maka ia akan langsung menghentikan tawanya.
Anda mungkin pernah mengalami kejadian seperti ini bukan? Ketika Anda tertawa sendirian dan orang lain dalam ruangan yang sama tidak ada yang tertawa, maka apa yang akan Anda lakukan selanjutnya? Tentu Anda akan berhenti tertawa, bukan? Nah, seperti itulah yang dilakukan oleh bayi berusia 7 bulan atau lebih.
Ini membuktikan bahwa pada tahap ini, bayi mulai tersambung dengan perasaan oranrg-orang di sekitarnya dan mereka akan menyesuaikan respon mereka dengan respon lingkungan sekitar!
Sumber: http://www.tipsbayi.com/