85% Bayi di Indonesia Terancam Bergizi Rendah, Kenapa?

17 February 2016 - Kategori Blog

Walaupun pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan terus menerus disosialisasikan, ternyata masih banyak kaum ibu yang tidak mengindahkannya dan menganggap remeh hal ini. Banyak ibu yang berhenti menyusui bayinya sebelum usia bayi mencapai 1 tahun, bahkan ada sebagian yang tidak pernah menyusui sama sekali. Padahal, berbagai penelitian di dalam dan luar negeri sudah menunjukkan betapa pentingnya setiap bayi menerima asupan ASI, karena begitu banyaknya manfaat bagi kesehatannya, baik secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Litbang Depkes pada 2006 tentang pemberian ASI Eksklusif, dari hampir 2.000 responden dari Jawa Barat, Sumatera Barat, serta NTT, ternyata hasilnya, yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan, hanya: 19,2% (Jawa Barat) 10,4% (Sumatera Barat) 8,9% (Nusa Tenggara Timur) Bahkan secara umum di Indonesia, berdasarkan penelitian tahun 2010 oleh Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Depkes, ternyata hanya sekitar 15,3% ibu Indonesia memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya! Apa arti angka statistik ini? Secara mudah dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat gizi bayi dan anak di Indonesia masih rendah dan ini dapat berpengaruh pada sumber daya manusia kita di masa yang akan datang… Apa Kendala Terbesar? Di negeri kita, sepertinya kendala terbesar pemberian ASI Eksklusif adalah: promosi susu formula yang jauh lebih gencar kurangnya solusi bagi ibu yang bekerja di luar rumah Kalau kita lihat, promosi ASI Eksklusif memang jauh lebih lemah dibandingkan susu formula, sehingga secara disadari ataupun tidak, banyak orangtua yang meremahkan pemberian ASI. Kendala terbesar kedua adalah banyaknya ibu menyusui yang bekerja di luar rumah, terutama di kota-kota besar, dan kurangnya solusi bagi mereka untuk tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya di rumah. Apa yang Bisa Kita Buat? Baik. Untuk kendala yang pertama, yaitu promosi yang kurang, kami berencana akan membuat semacam posting di halaman Facebook kami untuk mempropagandakan ASI Eksklusif. Anda dapat berpartisipasi dengan cara membagikan (share) posting ini ke sebanyak mungkin teman Anda, sehingga menimbulkan keawasan dan perhatian terhadap perkara penting ini. Lihat gerakan ASI Eksklusif di Facebook kami Untuk kendala kedua, berikut solusinya… Tips Menyusui Bagi Wanita Karir Bekerja di luar rumah tidaklah seharusnya menjadi penghalang bagi kaum ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada buah hatinya. Jika Anda termasuk salah satunya, maka apa yang bisa Anda lakukan? Alternatif pertama adalah mencari penitipan bayi yang dekat dengan lokasi Anda bekerja. Pilihan ini mungkin sulit bagi kebanyakan wanita, namun kalau memang bisa, kenapa tidak? Sebagai contoh, jika Anda memiliki saudara yang rumahnya tidak jauh dari tempat Anda bekerja misalnya, maka pilihan ini bisa menjadi yang terbaik. Setiap waktu menyusui Anda bisa menemuinya atau mungkin ia yang dibawa ke tempat Anda bekerja untuk menyusu. Alternatif kedua -dan ini yang paling banyak diterapkan- adalah dengan memompa serta menyimpan ASI Anda, kemudian diberikan menggunakan botol susu oleh yang merawat bayi Anda. Memompa ASI bukanlah hal yang aneh lagi saat ini dan sudah banyak alat pompa yang dijual, baik yang manual maupun yang elektrik. Lalu, bagaimana menyimpan ASI yang sudah diperah? Cara Memerah dan Menyimpan ASI Berikut cara memerah ASI yang baik: Letakkan ibu jari Anda sekitar 3 cm di atas puting Letakkan jari telunjuk dan jari tengah 3 cm di bawah areola, sehingga telapak tangan Anda membentuk huruh “C” Lakukan gerakan memijat pada bagian bawah areola, ke arah depan sehingga ASI keluar Hindari meremas serta menarik bagian puting, karena justru akan menghambat keluarnya ASI cara menyimpan asiCara menyimpan ASI: Gunakan botol kaca yang steril, atau kantung penyimpanan Isi botol penyimpanan ASI hingga 3/4, jangan terlalu penuh Tutup botol dengan rapat Beri label Nama, Tanggal, dan Jam waktu memerah ASI Masukkan ke dalam kulkas Jika ingin dibekukan dalam freezer, maka simpan dulu ASI tersebut di dalam kulkas selama sekitar 30 menit Berapa lamakah sebaiknya ASI disimpan dalam kondisi yang masih baik? Silahkan lihat tabel ini. Bagiamana Cara Menyajikan ASI Perah? ASI yang sudah disimpan di dalam kulkas, sebaiknya dikeluarkan 30 menit sebelum diberikan kepada bayi. Hangatkan ASI tersebut dengan cara merendam botol susunya dalam air hangat. Jangan memanaskan ASI menggunakan microwave maupun api, karena akan menghancurkan nutrisi yang dikandungnya. *Terakhir, sebarkan informasi ini ke sebanyak mungkin orangtua, agar ke depannya angka 85% bayi negeri kita yang terancam bergizi rendah dapat menurun drastis! Subscribe Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates. ← Apa yang Terjadi dalam Pikiran si Kecil?Berkomunikasi dengan Bayi Anda (1) → 15 Responses to 85% Bayi di Indonesia Terancam Bergizi Rendah, Kenapa? bunda faidz May 27, 2015 at 10:18 pm # Sedih rasanya anak sudah bingung puting.. dok bagaimana mensiasatinya sedangkan asi sy sedikit skali .. sdngkan bayi sy masih usia 1 bulan.. REPLY tips-bayi June 16, 2015 at 9:31 am # bunda faidz, Sebenarnya ASI Bunda bisa cukup lho.. ASI itu kan tergantung dengan mindset kita. Kalo di pikiran Anda ditanamkan pesan bahwa “ASI saya pasti cukup buat bayi saya!”, itulah yg akan terjadi.. sebaliknya dalam benak kita terus menerus ada kekuatiran, “Duh, ASI saya sedikit banget, kayanya ngga cukup deh..” ya itu pula yg akan terjadi.. 😉 ASI itu hukumnya supply dan demand. semakin banyak disusui dan dipompa akan semakin banyak berproduksi.. Jadi berikanlah terus ASI nya, dengan demikian maka ASI insya ALlah akan lebih banyak lagi keluar.. Bayi Bunda mungkin saja bukan bingung puting, bisa saja belum terjadi pelekatan yang sempurna. Berikan puting dan daerah aerola (daerah yang berwarna gelap pada PD). Ada ibu yang menyusui hanya memperhatikan putingnya saja yang di emut.. ini salah karena sedotan tidak akan sempurna dan semburan ASI tidak maksimal.. 😉 Selamat mencoba kembali Bun, sabar dan telaten kunci keberhasilah Bunda.. 🙂 Dampak pemberian sufor terlalu dini Insya Allah tidak ada.. hanya masalah kwalitas Bun.. jelas yang diberi ASI akan lebih baik.. 😉 Bagus jika ASI masih keluar, Bunda bisa coba memberikannya kembali. Meskipun harus adaptasi lagi.. coba terus bisa dengan sendok atau botol susu. Mudah-mudahan akan cepat terbiasa lagi.. Untuk mencari sufor yang baik untuk anak, di pasaran banyak tersedia pilihan yang kandungannya semua sebenarnya hampir sama..

Sumber: http://www.tipsbayi.com

 
Chat via Whatsapp